Tips Budidaya Tanaman Buah Tin di Dalam Pot Agar Tumbuh Subur dan Cepat Berbuah.
A. Apa itu Buah Tin?
Siapa yang tidak mengenal buah tin? buah yang sering disebut-sebut sebagai buah surga ini memang sangat populer baik di Indonesia maupun di mancanegara. Hal ini dikarenakan selain citarasa buahnya yang lezat, mengkonsumsi buah tin secara rutin juga dapat memberikan berbagai macam manfaat untuk kesehatan.
Secara fisik, tanaman buah tin ini berbentuk seperti semak dan berkayu. Helai daunnya berjenis menjari mirip seperti daun singkong namun sedikit menggelembung, ukurannya sebesar telapak tangan.
Buah tin biasanya muncul muncul pada ketiak dau dan berukuran sebesar bola tenis. Bentuk buahnya bulat lonjong dengan bagian pangkal mengerucut (seperi gasing). Warna buahnya bervariasi (tergantung dengan jenisnya) ada yang berwarna hijau, merah, dan ungu.
Jika diperhatikan, buah tin memiliki rasa dan aroma yang mirip sepeti jambu biji. Aroma buahnya harum, bertekstur lembut, dengan citarasa buah yang manis, kesat, dan hanya mengandung sedikit air. Di dalam buahnya terdapat banyak sekali biji-biji kecil yang bisa dimakan.
Saat dikunyah biji buah tin akan menimbulkan sensasi yang sangat menyenangkan di dalam mulut. Selain dapat dikonsumsi langsung dalam kondisi segar, buah tin juga sering diolah menjadi berbagai macam produk kuliner seperti juice, campuran pudding, isi cake, manisan kering, dan jelly.
Buah tin sendiri sejak zaman dahulu sudah terkenal kaya akan manfaat. Hal ini juga sudah terbukti secara ilmiah. Menurut penelitian, di dalam buah tin terkandung zat sejenis alkalin yang mampu menghilangkan keasaman pada tubuh, mengobati luka luar dan merangsang pembetukan sel darah merah.
Meskipun memiliki kadar glukosa yang tinggi, mengkonsumsi buah tin tidak akan menyebabkan penyakit diabetes. Di Indonesia, buah tin ini termasuk kedalam tanaman yang langka karena masih sangat sulit untuk ditemukan.
Hal inilah yang membuat harga jualnya cenderung lebih tinggi daripada buah lain seperti jeruk, pisang, apel, dsb.
B. Syarat Tumbuh Buah Tin.
Tanaman buah tin dapat tumbuh subur pada daerah dataran rendah atau daerah dataran tinggi beriklim tropis dengan suhu udara berkisar antara 21 – 27 derajat C. Bibit tanaman tin sebaiknya ditanam pada daerah yang memiliki curah hujan sedang dengan kelembapan tinggi.
Dalam pertumbuhannya, tanaman ini sangat membutuhkan sinar matahari penuh sepanjang hari untuk fotosintesis serta proses pematangan buah. Selain itu, penanaman bibit buah tin sebaiknya dilakukan pada lahan yang memiliki sistem drainase (pengairan) yang baik.
Hal ini bertujuan supaya tidak ada air yang menggenang di sekitar tanaman karena dapat menyebabkan penyakit yang biasanya menyerang akar tanaman. Tanaman tin sebenarnya dapat tumbuh hampir disemua jenis tanah. Namun jika menginginkan hasil yang lebih maksimal, penanaman sebaiknya dilakukan pada jenis tanah yang subur, gembur, dan banyak mengandung unsur hara dengan derajat keasaman tanah (pH) berkisar antara 5,5 – 8,0.
C. Budidaya Tanaman Buah Tin di Dalam Pot.
Menanam tanaman buah tin di dalam pot sangatlah mudah karena dapat dilakukan oleh siapapun. Bahkan, bagi mereka yang belum familiar dengan budidaya tanaman buah pasti bisa melakukannya. Selain itu, budidaya tanaman buah tin di dalam pot juga tidak memerlukan perawatan khusus dengan biaya yang mahal.
Untuk jenis perawatannya sendiri sama dengan perawatan tanaman buah pada umumnya. Tetarik untuk memulai budidaya tanaman buah tin di dalam pot?
Berikut ini adalah beberapa tips tentang budidaya tanaman buah tin di dalam pot yang sudah kami rangkum sehingga lebih mudah untuk dipahami.
1. Pemilihan Bibit Unggul.
Tahap pertama yang harus dilakukan dalam budidaya tanaman tin adalah memilih bibit yang unggul dan berkualitas. Nah, berikut ini adalah cara untuk mendapatkan bibit buah tin yang berkualitas :
a) Pilihlah bibit buah tin hasil stek dari pohon indukan yang sudah terbukti unggulan, berkualitas, dan mudah beradaptasi dengan lingkungan.
b) Bibit yang digunakan untuk penanaman sebaiknya sudah memiliki ketinggian minimal 30 – 60 cm dan memiliki daun sempuna lebih dari enam helai.
c) Bibit memiliki batang yang tegak, sehat, dan berdiameter lebih dari 1 cm.
d) Pilih bibit tanaman buah tin yang tidak terserang penyakit. Bibit yang sehat biasanya ditandai dengan penampilan daun dan batang yang segar serta tidak ada bagian yang membusuk.
2. Penanaman Bibit Tanaman Buah Tin di Dalam Pot.
Berbeda dengan jenis tanaman buah lain yang biasanya dapat tumbuh subur jika ditanam ditanah, bibit tanaman buah tin justru akan tumbuh dengan sangat baik dan menjadi lebih produktif jika ditanam di dalam pot Pot yang digunakan untuk menanam buah tin sebaiknya berdiameter sekitar 50 cm dengan tinggi lebih dari 60 cm. Tata cara penanaman tanaman buah tin di dalam pot adalah sebagai berikut :
a) Siapkan media tanam berupa campuran tanah, pupuk kandang, dan sedikit pasir dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Selain campuran tanah, pupuk kandang, dan pasir. Media untuk penanaman bibit buah tin juga bisa menggunakan campuran tanah liat dan pupuk kompos dengan pebandingan 1 : 1.
b) Masukan pecahan genting ke dalam dasar pot. Hal ini bertujuan supaya media tanam tidak keluar dari pot saat dilakukan penyiraman.
c) Masukan campuran media tanam kedalam pot (minimal setengah pot).
d) Gunting polybag dan keluarkan bibit beserta media tanamnya dari polybag.
c) Tanam bibit buah tin tepat di tengah-tengah pot. Tambahkan media tanam ke dalam pot sampai pangkal bibit tertimbun. Setelah itu, lakukan penyiraman hingga air siraman merembes melalui dasar pot.
e) Tempatkan tabulampot buah tin di lokasi yang mendapatkan sinar matahari sepanjang hari. Pada bagian sisi barat pot sebaiknya diberi mulsa/naungan supaya pot tidak menjadi terlalu panas pada saat sore hari karena dapat merusak akar.
3. Perawatan.
Tahap perawatan merupakan tahap terpenting dalam budidaya tanaman buah tin di dalam pot. Nah, jika Anda menginginkan bibit buah tin tumbuh secara maksimal, perawatan seperti penyiraman, pemangkasan, dan pemupukan harus Anda lakukan.
a) Penyiraman.
Walapun berasal dari daerah Arab yang relatif kering, akan tetapi tanaman buah tin tetap membutuhan air untuk pertumbuhannya (terutama pada awal penanaman).
Meskipun demikian, penyiraman yang belebihan juga harus dihindari supaya media tanam tidak terlalu basah karena dapat menyebabkan akar tanaman buah tin menjadi mudah terserang penyakit. Untuk interval penyiraman dapat dilakukan setiap 1 kali sehari menyesuaikan dengan kondisi media tanam.
Proses penyiraman sebaiknya dihentikan selama proses pembentukan buah (berbuah) karena dapat menyebabkan buah menjadi pecah dan rasanya menjadi kurang manis.
b) Pemangkasan.
Buah tin yang ditanam pekarangan ataupun ditanam pot perlu dipangkas supaya tajuk tidak terlalu rimbun sehingga sinar matahari dapat diterima dengan baik serta memudahkan dalam pemeliharaan. Proses pemangkasan dapat dilakukan dengan memotong batang utama pada ketinggian 60 – 70 cm dari permukaan tanah.
Jika sudah, lakukan juga pemangkasan terhadap cabang sekunder yang pertumbuhannya lebih dari 60 cm. Potong cabang sekunder tersebut dan sisakan sekitar 40 – 50 cm dari pangkal cabang.
Pemangkasan selanjutnya disesuaikan dengan konsidi pot dan kanopi tanaman tin, usahakan tinggi tanaman tidak lebih dari 2 meter jika ditanam di dalam pot.
c) Pemupukan.
Pemupukan pertama pada tanaman buah tin dapat dilakukan pada saat tanaman berumur tiga bulan menggunakan pupuk NPK 15:10:15 dengan dosis 150 gram/tanaman. Untuk pemupukan selanjutnya dapat dilakukan setiap empat bulan sekali dengan dosis yang sama, yakni 150 gram/tanaman.
Jika bibit sudah memasuki tahun kedua penanaman, dosis pemupukan ditingkatkan menjadi 250 gram/tanaman. Pada tahun ketiga dan keempat setelah penanaman, dosis pemupukan ditingkatkan menjadi 350 gram/tanaman.
Selanjutnya, jika bibit sudah berusia lebih dari lima tahun, dosis pemupukannya ditingkatkan lagi menjadi 500 gram/tanaman. Selain menggunakan pupuk NPK, pemupukan menggunakan pupuk kandang juga perlu untuk dilakukan.
Pemberian pupuk kandang pada tanaman buah tin dapat dilakukan setiap setahun sekali dengan dosis 5-10 kg/tanaman. Pemberian pupuk dapat dilakukan dengan cara membuat lubang kecil sedalam 15 cm di sekeliling tanaman. Pupuk disebarkan secara merata kedalam lubang lalu ditutup kembali menggunakan tanah.
4. Pemanenan.
Panen buah tin biasanya dapat dilakukan ketika tanaman buah tin sudah berusia 1 – 2 tahun sejak penanaman. Jika masa berbuah bertepatan dengan musim kemarau, biasanya tingkat produktifitas buah tin akan meningkat. Selain itu proses pematangan buah juga akan lebih cepat sehingga akan mempercepat juga dalam proses pemanenan. Pada umumnya, buah tin dapat dipanen jika sudah berumur 30 – 40 hari sejak munculnya bakal buah. Ciri-ciri buah tin yang sudah siap untuk dipanen adalah sebagai berikut.
a) Pada jenis buah tin ungu, warna kulitnya akan berubah dari hijau menjadi ungu tua kehitaman. Sedangkan pada jenis buah tin hijau, warna kulitnya akan berubah dari hijau muda menjadi hijau kekuningan.
b) Kulit buahnya mengkilap dan terasa empuk/lunak jika ditekan menggunakan jari.
c) Bagian tangkai buah melengkung kebawah, seolah-olah tangkai buah sudah tidak mampu menanahn bobot buah.
Proses pemanenan buah tin sebaiknya dilakukan dengan cara memotong tangkai buah yang dekat dengan batang menggunakan alat bantu yang tajam (seperti pisau atau gunting) untuk menghindari kerusakan pada buah.
Demikian informasi tentang Tips Budidaya Tanaman Buah Tin di Dalam Pot Agar Tumbuh Subur dan Cepat Berbuah. Semoga informasi ini dapat membantu Anda dalam budidaya buah tin dalam pot.
Komentar
Posting Komentar